Sabtu, 10 Januari 2009

Merasakan Manfaat Meneladani Nabi

Setiap orang merindukan hidup penuh kebahagiaan, kemuliaan, kehormatan, serta sukses dunia akhirat. Namun sayang kenyataannya seringkali tidak sesuai dengan harapan. Padahal hidup kita di dunia hanya sekali dan belum tentu lama.

Karena itu, kita harus segera menemukan kunci yang dapat membuka pintu karunia yang diidamkan tersebut. Kunci itu adalah pribadi Rasulullah saw., sang uswah hasanah atau contoh terbaik dalam kehidupan. Allah swt. berfirman dalam, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baiuk bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS. Al Ahzab 21).

Dari sini, jika kita bersungguh-sungguh mengenal dan meneladani setiap gerak laku Rasulullah saw., insya Allah kita akan mendapat keuntungan yang dapat segera dirasakan manfaatnya. Apa saja yang akan kita peroleh dengan meneladani akhlak Rasulullah saw?

Ada lima keuntungan meneladani Rasulullah saw. Pertama, hidup akan terasa lebih mudah dan indah. Meniru akan jauh lebih mudah daripada menciptakan. Dan, meniru kebaikan bukanlah hal tercela, bahkan akan bernilai ibadah. Apalagi meniru Rasulullah saw. Dengan meniru beliau, hidup menjadi lebih mudah karena segala sesuatunya telah ada contohnya.

Ada sebuah ilustrasi. Kita akan lebih menikmati berjalan di rimba belantara bila kita disertai pemandu yang sudah sangat paham, berpengalaman, dan menguasai medan. Begitu juga perumpamaan orang yang selalu mencontoh Rasul yang mulia. Ia akan bisa menikmati beragam episode hidup betapa pun sulitnya karena telah ada pembimbing dan teladan terbaik yang menguasai medan kehidupan.

Kedua, hidup menjadi lebih mulia dan terhormat. Dengan meneladani Rasul, orang akan merasakan dampak dari kesabaran, kerendahan hati, keikhlasan, kedermawanan, dan kemuliaan akhlak diri. Karena standar perilaku Rasulullah saw. begitu tinggi dan mulia secara tidak langsung - sadar maupun tidak - akan mengangkat martabat, kehormatan, serta kemuliaan bagi siapapun yang menirunya. Difirmankan, "Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung" (QS. Al Qalam 4).

Ketiga, kita akan disukai dan disayangi orang lain. Rasul adalah pribadi yang sangat menyenangkan dan penuh manfaat bagi orang banyak. Dengan mencontoh beliau, kita pun akan menjadi pribadi yang menyenangkan dan bermanfaat. Konsekuensinya, pribadi seperti ini akan melahirkan simpati, rasa hormat, dan kasih sayang dari orang lain.

Keempat, hidup akan penuh prestasi. Rasul adalah tipe orang yang selalu menjaga mutu dari setiap perilaku. Beliau selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik, dengan konsep yang jelas, perencanaan yang matang, sikap profesional, dan dengan etos kerja yang prima.

Kelima, kita akan dicintai Allah. Allah Azza wa Jalla telah berjanji untuk mencintai siapapun yang mencintai kekasih Allah. Rasulullah saw. adalah orang yang paling dicintai Allah swt. Bila kita mencintai beliau, maka otomatis cinta Allah swt. pun akan mengaliri kehidupan kita. Wallahu a'lam bish shawab.

Dari : Moh. Rifan. N/X-2/22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar